PUBLIC RELATIONS


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1  Pelayanan
Kotller dan Bloom 1984, definisi layanan (service) setiap kegiatan atau manfaat yang satu pihak menawarkan ke pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apa-apa. Produknya tidak dikaitkan dengan produk fisik. Menurut Gronroos definisi layanan serangkaian kegiatan yang kurang atau tidak berwujud, adanya interaksi antara pelanggan, layanan sumber daya fisik atau barang, sistem penyedia layanan yang disediakan sebagai solusi untuk masalah pelanggan. Lovelock dan Gummesson menetapkan bahwa jasa (services) adalah sesuatu bentuk sewa menyewa yang dapat memberikan suatu manfaat bagi konsumen. Definisi jasa (service) adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Karakteristik Jasa 
Jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang memengaruhi desain pemasaran : tak berwujud (intangiable), tak terpisahkan(insparability), bervariasi (variability), dan dapat dimusnahkan (perisbility)
a.       Tak berwujud, tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau di bau sebelum membeli.
b.      Tak terpisahkan, sementara barang fisik dibuat, dimasukkan dalam persediaan, didistribusikan melalui perantara, dikonsumsi kemudian, jasa umumnya di produksi dan dikonsumsi sekaligus.
c.       Bervariasi, Karena kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan dan dimana, dan kepada siapa, jasa sangat bervariasi
d.      Dapat dimusnahkan, Jasa tidak dapat disimpan, jadi dapat dimusnahkan jasa menjadi masalah ketika permintaan fluktuasi.
3.2 Pengertian Pemasaran
Sejalan dengan perkembangan ekonomi definisi pemasaran itu sendiri pemasaran berasal dari kata pasar. Namun pasar itu disini bukannya dalam pengertian abstrak, sehingga banyak didefinisikan oleh para penulis, pada umumnya semua berpendapat bahwa pemasaran bukan sekedar menjual sesuatu produk/jasa. The Amerika Marketing Association, pemasaran adalah kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa atas dasar produsen ke konsumen atau pemakai. Philips kottler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.  Menurut Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari pengertian ini dapat memberikan suatu gambaran bahwa kegiatan pemasaran itu merupakan suatu sistem keseluruhan kegiatan yang terpadu. Tujuan pemasaran adalah mencapai penjualan jangka panjang. Dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli sedemikian rupa, sehingga akan menjadi langganan.
3.3 Bauran pemasaran (marketing mix)
Bauran pemasaran ada empat komponen dalam pemasaran terdiri dari 4P yakni:
·         Product (produk)
·         Price (harga)
·         Place (tempat, termasuk juga distribusi)
·         Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukan ilmu yang pasti seperti keuangan , teori bauran pemasaran terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana yang selanjutnya adalah people (orang), physical evidence (bukti fisik), process (proses).
3.4  Komunikasi Pemasaran
Promosi dalam komunikasi dari pemasaran meliputi penggunaan saluran komunikasi. Menurut Necles (1984:19) bauran promosi (promosi mix) yang lengkap meliputi 6 (enam) saluran : periklanan (advertising), penjualan personal ( sales selling), berita mulut dari mulut ( publicty), dan hubungan masyarakat (public reliations)

3.5  Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Banyak pakar mendefinisikan pengertian hubungan masyarakat berdasarkan sudut pandang masing-masing. Jika ditinjau dari aspek manajemen, maka hubungan masyarakat didefinisikan sebagai manajemen yang menilai sifat publik, menentukan kebijakan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta melakukan program kegiatan untuk pengertian dan dukungan publik. Hubungan masyarakat adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap individu/organisasi. (Bianco,2010), Bernays, Lesly dan para pakar setuju bahwa humas melibatkan komunikasi dua arah antara organisasi dan publik. Hal ini mewajibkan humas untuk mendengarkan publik di mana suatu organisasi bergantung serta menganalisis dan memahami sikap dan perilaku publik.
3.5.1 Kegiatan Hubungan Masyarakat
Dari sisi pemasaran, hubungan masyarakat adalah berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga khusus:
·         Kredibilitas yang tinggi. Cerita dan penggambaran mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan iklan.
·         Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya. Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
·         Dramatisasi. Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramasisi suatu perusahaan atau produk.
Meskipun pemasaran cenderung jarang menggunakan hubungan masyarakat, program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif. Kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat meliputi hal-hal berikut:
·         Hubungan pers. Memberikan informasi yang pantas / layak dimuat di surat kabar atau media massa lainnya agar dapat menarik perhatian publik terhadap sesuatu-baik seseorang, produk, jasa, atau organisasi.
·         Publisitas produk. Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk memublikasikan produk-produk tertentu.
·         Komunikasi korporat. Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan ekternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi.
·         Melobi. Melobi merupakan usaha untuk bekerja  sama dengan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi-informasi penting dan berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan memengaruhi keputusan yang akan diambil.
·         Konseling. Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik serta mengenai posisi dan citra perusahaan.
3.5.2        Fungsi Humas dan Peranan Humas
Menurut Ardoyo, 2013, dalam jurnal ilmiahnya bahwa  peran dan fungsi humas (public relations) antara lain sebagai: image maker, comunicator moderator, backup manajement. (1) Image maker, menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif, (2) Comunicator/mediator, melaksanakan kegiatan komunikasi dua arah bagi stakeholders lembaga yang berdimensi vertikal, horisontal, internal dan eksternal sehingga terbina hubungan yang harmonis/serasi antara organisasi dan publiknya, (3) Back-up management, memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam perusahaan untuk mencapai misi atau sasarannya.
Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang digunakan perusahaan dengan pasarnya, pelanggan atau calon pembeli. Humas berperan pula dalam mempromosikan perusahaan. Ardhoyo menyimpulkan (1) Peran dan fungsi humas sangat signifikan dalam mendukung manajemen mencapai tujuan perusahaan melalui strategi komunikasinya. (2) Strategi humas lebih efektif dalam mempromosikan produk perusahaan melalui kegiatan-kegiatan antara lain : publisitas, sponsorship dan lain sebagainya.
Menurut edward L, Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Memberikan penerangan kepada publik.
·         Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik.
·         Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
3.5.3        Hubungan Masyarakat dalam Praktik
Hubungan Masyarakat. Humas dan pemasaran bekerja sama secara erat  ketika mempromosikan produk atau jasa maupun produk yang sudah ada. Humas memainkan peranan penting dalam pengenalan produk baru dengan menciptakan kesadaran, membedakan produk dari produk sejenisnya, dan bahkan mengubah perilaku konsumen. Produk–produk tertulis Humas. Merupakan sarana humas dan sarana komunikasi resmi yang tertuang dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Produk-produk tersebut diantaranya:
·         Siaran pers. Umumnya berkaitan dengan media berita
·          Latar belakang (backgrounder). Bagian ini berisi uraian singkat informasi sebagai penopang tulisan wartawan.
·         Media internal. Komunikasi kegiatannya biasanya melalui media internal
·         Laporan tahunan. Laporan tahunan (annual report) merupakan publikasi perusahaan menyangkut perkembangan dan pencapaian yang berhasil diraih organisasi dalam laporan tahunan.
·         Advertorial. adalah iklan yang ditulis dengan gaya bahas jurnalistik.
·         Profil Perusahaan. Sebuah alat untuk menunjukkan kinerja perusahaan dan menarik lebih banyak investor, pemilik usaha lain, calon pegawai, dan pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan.
·         Nawala (Newletter) nawala/lembar berita. Merupakan alat komunikasi yang digunakan humas dalam memberikan informasi mengenai perusahaan, serta informasi lain yang membantu publiknya dalam  berhubungan dengan bisnisnya.
·         Penulisan Komentar Pembaca. Menulis kreaktif dalam rangka memengaruhi pembaca.
·         Penulisan Pidato. Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau gambaran tentang sesuatu.
·         Iklan layanan Masyarakat. Iklan layanan masyarakat merupakan pembeda yang ekstrem dibandingkan dengan iklan komersial.



Ardhoyo T.E. 2013. Jurnal ilmiah “ Peran Dan Strategi Humas (Public Relations) Dalam Mempromosikan Produk Perusahaan” UPDM.
Hermawan, A. 2012. Komunikasi Pemasaran. Erlangga, Jakarta, Universitas Negeri Malang.
Panduan Kuliah Kerja Nyata Enterpreuner dan Profesi (KKN-E & KKN-P) , 2015, Prodi Manajemen, Malang: Universitas Gajayana Malang
Kottler, P dan Keller, L.K., 2009, Marketing Manajement, Thirteenth Edition. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Jurike, L.S,Z. 2013,  Tinjauan Atas Jasa Tabungan Britama Junio (Product Code VA) Usia 17 Tahun Kebawah Pada PT BRI, Tbk Unit Gondang, Malang: Universitas Gajayana Malang
Lovelock, C. At all. 2010. Service Marketing seventh Edition. “Pemasaran Jasa” Manusia, Teknologi, strategi dalam Perspektif Indonesia. Jilid 2. Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga.

This entry was posted by metajava.com. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts