KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Bab 2 
Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori 
2.1.1. Pengertian Pemasaran

  Kotler dan Kevin (2012), Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Menurut Stanto (1991), pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Kotler dan Amstrong (2004), pemasaran berarti menata-olah (managing) pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia Kotler dan Amstrong (2004), Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efesien dibandingkan dari pesaing. Kotler dan Amstrong (2005), pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi pemasaran berikut: pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiraan, penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan pemasaran adalah proses produsen menambah nilai terhadap produk/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi keinginan dari konsumen.


2.1.2. Pelayanan
Leverlock at all (2010), mendefinisikan kata jasa (service), awalnya diasosiasikan dengan pekerjaan yang dilakukan pembantu (servant) untuk majikan. Seiring dengan waktu, pengertiannya semakin luas, di dalam kamus definisinya adalah, “ suatu kegiatan yang sifatnya melayani, membantu, dan melakukan yang bermanfaat bagi orang lain, perilaku yang ditujukan menjaga kesejahteraan dan keunggulan orang lain. Definisi yang komperhensif, jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh pihak ke pihak yang lain. Seringkali kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu kegiatan (performance) yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, obyek, maupun aset-aset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari uang, waktu, dan upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) suatu akses ke barang-barang, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan sistem tertentu, tetapi para pelanggan tidak akan mendapatkan hak milik dari unsur-unsur fisik yang terlibat. Dari beberapa pendapat bahwa pelayanan adalah kegiatan yang membantu terhadap individu atau kelompok yang membutuhkan dengan waktu yang ditentukan.
Karateristik Jasa
Pasuraman dalam Tjiptono (2000), Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa memiliki karakteristik yaitu :
1.      Tidak berwujud (Intangibility)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan obyek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha.Misalnya telepon dalam jasa telekomunikasi, pesawat dalam jasa angkutan udara, makanan dalam jasa restoran. Esensi dari apa yang dibeli pelanggan adalah kinerja yang diberikan oleh produsen kepadanya.
2.      Tidak terpisahkan ( Inseparability)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3.      Bervariasi (Variablity)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.
4.      Dapat dimusnahkan (Perishabilty)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Misalkan kursi kereta api yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu yang tanpa pasien di tempat praktek seorang dokter, akan berlalu/hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan untuk dipergunakan di waktu yang lain.
2.1.3Kepuasan Pelanggan         


Tjiptono dan Chandra, (2009), Kata Kepuasan (stisfaction) berasal dari kata bahasa latin “satis” (artiya cukup baik, memadahi) dan “facio” (melakukan atau membuat) Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu memadahi”. Kedua pakar dari Wangshinton State University menemukan kesamaan dalam komponen utama: (1) Kepuasan pelanggan merupakan respons (emosional atau kognitif); (2) respon tersebut menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk, pengalaman konsumsi, dan seterusnya) dan (3) respon terjadi pada waktu tertentu (setelah konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-lain). Secara singkat, kepuasan pelanggan terdiri atas tiga komponen: respon menyangkut fokus tertentu yang ditentukan pada waktu. Penulis berpendapat bahwa kepuasan pelanggan adalah persepsi kepuasan konsumen terhadap barang/jasa sehingga menimbulkan  emosional dengan mengulang atau merekomendasikan ke pihak lain


 Daftar Pustaka
 Loverlock, C., Wirtz, J., & Mussry, J. 2010. Service Marketing, Jakarta: Erlangga

Tjiptono, F. 2000. Manajemen Jasa, Yogyakarta: Andi.  
____________.2000. Persepsi manajemen & pemasaran Kontemporer, Yogyakarta: Andi 
____________.2005. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing. 
Tjiptono, F dan Chandra, G. 2009. Service Quality, Satisfaction, Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F dan Chandra, G. 2009. Service Quality, Satisfaction, Yogyakarta: Andi.
Kotler, P and  Amstrong, G. 2004.  Principles Marketing, Jakarta: Gramedia. 
_____________.2005. Marketing manajement Elevent edition, Jakarta: PT Indeks, Gramedia. Kotler, P and Lane, K. 2012. Marketing Management, Thirteenth, Jakarta: Erlangga.
Stanto, J.W. 1991. Fundamentals Of Marketing, Seventh Edition, Jakarta: Erlangga.  

This entry was posted by metajava.com. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts